Rabu, 01 Desember 2010

Menu 10 : Nosocomial Infeksion (Pergi ke Rumah Sakit kok Tambah Sakit)

Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau infeksi oleh kuman yang dapat selama berada di rumah sakit. Bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit ini merupakan persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap kematian pasien.

Suatu Infeksi dikatakan di dapat rumah sakit apa bila : 
1. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut
2. Pada waktu penderita dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut
3. Tanda-tanda klinik tersesut baru timbul sekurang-kurangnya setelah 3 x 24 jam sejak dimulainya perawatan
4. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa dari infeksi sebelumnya. 
5. Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah terdapat tanda-tanda infeksi dan dapat dibuktikan infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di rumah sakit yang sama pada waktu lalu, serta belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial 



Cara penularan Infeksi Nosokomial :
1. Cross Infection (Infeksi Silang). Disebabkan oleh kuman yang didapat dari orang atau penderita lain di rumah sakit secara langsung atau tidak langsung. 
2. Self infection/Auto infection (Infeksi Sendiri) Disebabkan oleh kuman dari penderita itu sendiri yang berpindah tempat dari satu jaringan kejaringan lain.
3. Environmental infection (Infeksi Lingkungan). Disebabkan oleh kuman yang berasal dari benda atau bahan yang tidak bernyawa yang berada di lingkungan rumah sakit

Faktor-faktor yang saling mempengaruhi dan saling berhubungan disebut rantai infeksi dari Nosocomial Infeksion: 
1. Adanya mikroorganisme (Agent) yang infeksius mikroba penyebab infeksi dapat berupa bakteri, virus, jamur maupun parasit. Penyebab utama infeksi nosokomial biasanya bakteri dan virus dan kadanga-kadang jamur dan jarang oleh parasit. Peranannya dalam infeksi nosokomial tergantung antara lain dari patogenesis atau virulensi dan jumlahnya. 
2. Adanya portal of exit/pintu keluar. Portal of exit mikroba dari manusia biasanya melalui satu tempat, meskipun dapat juga dari beberapa tempat. Portal of exit yang utama adalah saluran pernapasan, daluran cerna dan saluran urogenitalia. 3. Adanya porta of entry / Pintu masuk Tempat masuknya kuman dapat melalui kulit, dinding mukosa, saluran cerna, saluran pernafasan dan saluran urogenitalia. Mikroba yang terinfesius dapat masuk ke saluran ceran melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi seperti: E.coli, Shigella. Mikroba penyebab rubella dan toxoplasmosis dapat masuk ke host melalui placenta. 
4. Terdapatnya cara penularan. Penularan atau transmission adalah perpindahan mikroba dari source ke host. Penyebaran dapat melalui kontak, lewat udara dan vektor. Cara penularan yang paling sering terjadi pada infeksi nosokomial adalah dengan cara kontak. Pada cara ini terdapat kontak antara korban dengan sumber infeksi baik secara langsung, tidak langsung maupun secara droplet infection. 
5. Penderita (host) yang rentan. Masuknya kuman kedalam tubuh penderita tidak selalu menyebabkan infeksi. Respon penderita terhadap mikroba dapat hanya infeksi subklinis sampai yang terhebat yaitu infeksi berat yang dapat menyebabkan kematian. Yang memegang peranan sangat penting adalah mekanisme pertahanan tubuh hostnya. Mekanisme pertahana tubuh secara non spesifik antara lain adalah kulit, dinding mukosa dan sekret, kelenjar-kelenjar tubuh. Mekanisme pertahanan tubuh yang spesifik timbul secara alamia atau bantuan , secara alamia timbul karena pernah mendapat penyakit tertentu, seperti poliomyelitis atau rubella. Imunitas buatan dapat timbul secara aktif karena mendapat vaksin dan pasif karena pemberian imuneglobulin (Serum yang mengandung antibodi). Lingkungan sangat mempengaruhi rantai infeksi sebagai contoh tindakan pembedahan di kamar operasi akan lebih kecil kemungkinan mendapatkan infeksi luka operasi dari pada dilakukan ditempat lain

Selain pembagian faktor-faktor diatas, infeksi nosokomial juga dipengaruhi oleh:
Faktor endogen adalah faktor yang ada didalam tubuh penderita sendiri antara lain umur, jenis kelamin, daya tahan tubuh dan kondisi lokal. 
Faktor eksogen adalah faktor dari luar tubuh penderita berupa lamanya penderita dirawat, kelompok yang merawat, lingkungan, peralatan tehnis medis yang dilakukan dan adanya benda asing dalam tubuh penderita yang berhubungan dengan udarah luar

Infeksi Nosocomial banyak terjadi pada :
1. Saluran infeksi kencing
2. Luka infeksi setelah pembedahan
3. Infeksi saluran napas nosocomial
4. Infeksi pada saat infus atau intravascular line

Upaya Pencegahan Infeksi Nosocomial :
1. Sebelum masuk rumah sakit 
    a. Pemerikasaan dengan pengobatan pasien untuk persiapan operasi agar  dilakukan sebelum pasien masuk/dirawat di rumah sakit. 
    b. Perbaikan keadaan pasien, misalnya gizi, penyakit DM. 
2. Sebelum operasi Pasien operasi dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur, misalnya pasien harus puasa, desinfeksi daerah operasi, klimas dan lain-lain. 
3.Pada wantu operasi 
    a. Semua petugas harus mematuhi peraturan kamar operasi. 
    b. Bekerja sesuai SOP (standar operating procedur) 
    c. Perhatikan wantu/lama operasi. 
4.Paska operasi Perhatikan perawatan alat-alat Bantu yang terpasang sesudah operasi seperti : kateter, infus, dan lain-lain


Referensi :
1. Lecture Note dr. Hera Nirwati : Nosocomial Infection
2. http://vandir1986.blogspot.com/2008/11/infeksi-nosokomial.html
3. Richard A. Harvey. Microbiology Second Edition. 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar